Kamis, 04 Agustus 2011

 SAFETY RIDING
Cara berkendara yang aman dan nyaman baik bagi pengendara itu sendiri maupun terhadap pengendara lain.

  • Kelengkapan kendaraan bermotor standar. 
  • Kaca spion wajib ada 2 buah di kiri dan kanan.
  • Lampu depan, lampu rem, riting kiri-kanan, klakson yang berfungsi.
  • STNK dan SIM selalu siap / tidak expired.
  • Plat Nomor depan belakang
  • Memakai perlengkapan Safety Riding yang relatif paling aman apabila tanpa disengaja terjebak dalam  situasi terburuk / kecelakaan:
  • Helmet. full face or half face. Hindari helm cebok.
  • Sarung tangan.
  • Jaket.
  • Sepatu tertutup. Menutup tumit. Bukan sepatu sandal, apalagi sandal jepit.
  • Knee protector (pelindung lutut), elbow protector (pelindung lengan/siku).
  • Rompi pelindung dada.
  • Penutup hidung.
  • Mematuhi peraturan lalu lintas dan Paham rambu-rambu lalu lintas.
  • Hindari berkendara agresif. Sabar dan sopan dalam berkendara. Timbulkan simpaty/kekaguman pemakai jalan lain terhadap prilaku berkendara kita. Tidak gampang terprovokasi dengan pemakai jalan lain, tidak arogan.
  • Mengerti posisi sesama pengendara/pemakai jalan bahwa jalan raya digunakan untuk bersama. Jadi sebisa mungkin menghindari prilaku2 seperti meng-klakson berlebihan, menggunakan aksesoris yang dapat mengganggu pemakai jalan lain seperti klakson kebo/anjing, sirine, strobo dsb. 


Dalam berkandara, selain kita harus mengetahui tentang safety riding, kita juga harus mempunyai intelektual, emosional dan spiritual.
I
Intelektual

Tanpa intelektual(pengetahuan) saya yakin orang tidak akan nyaman bersepeda, contohnya: Kita akan lebih menikmati perjalanan apabila kita mengerti bagaimana bersepeda yang baik dan benar, bagaimana trik menaiki tanjakan dan menhadapi turunan. Contoh lain,jika orang itu tidak mengerti dan memahami rambu-rambu jalan, apa yang akan terjadi? akan banyak sekali terjadi pelanggaran2 dijalan raya yang bisa jadi dapat membuat dia atau orang lain cekala. Misalnya saja, jelas2 jalan itu satu arah tapi tetap diterobos masuk melawan arah. Atau mungkin berkendara di atas trotoar yang dapat mengganggu pejalan kaki. Untuk itulah Intelektual atau Pengetahuan kita perlukan dalam bersepeda.


Emosional


Emosional lebih cenderung pada pengendalian diri. Andaikata kita telah memiliki intelektual yang baik namun tidak memiliki Emosional yang baik, maka apa yang akan terjadi? kita sering merasa tidak sabar saat jalan macet, mudah emosi. Apa yang kita nikmati jika selama perjalanan "ngedumel" terus, hati tidak tenang. Dan tidak jarang yang nekat mengayuh sepeda di atas trotoar lantaran ingin cepat padalah kita tau bahwa itu tidak baik bagi kesopanan terhadap pejalan kaki. Boleh saja lewat trotoar asalkan di tempat itu kita merubah status kita menjadi pejalan kaki yang artinya kita harus berjalan dan menuntun sepeda kita. Jadi, bersabarlah.


Spiritual


Tanpa spiritual rasanya kurang lengkap kebahagian kita saat bersepeda, karenanya biasakan berdoa sebelum perjalanan dimulai dan bersyukurlah karena begitu nikmatnya saat kita lelah bersepeda, bersyukurlah saat tetesan kringat mengalir dan bersyukurlah saat kita masih mampu mengayuh sepeda.